Kadinas Peternakan drh.Riyanto |
Grobogan Metro Realita
Dalam menghadapi hari idul adha 1437 di 10 bulan masehi tepat pada
10 dzulhijah kepala dinas peternakan dan perikanan kabupaten Grobogan drh.Riyanto
hari ini (7/9) sidak di berbagai wilayah Gribogan untuk memantau pelaksanaan
hewan yang akan dikorbankan.
Sebelum pemantauan dilapangan beberapa hari lalu di aula dinas
peternakan sudah mengundang petugas mudin dan panitia
pemotongan hewan qurban,
sebanyak 50 orang untuk dibekali pengetahuan dan tata cara menyembelih hewan
yan baik dengan sistim Borlay
drh.Riyanto mengatakan ,”cara menjatuhkan hewan yang akan dipotong
haruslah dengan diikat kakinya dan sekali tarik hewan tersebut sudah
jatuh,hewan yang akan diqurbankan tak boleh stres,dan akan selalu kami periksa
lewat UPTD dimasing masing kecamatan untuk melihat kondisi hewan
tersebut,seperti ternak tak boleh diqurbankan bila memiliki penyakit menular
antrak,tak cacat,TBC,Kuku ,Gigi membengkak ,cacat tanduknya,serta umurnya sudah
cukup.”ungkap dr.Riyanto
Dalam penyembelihan binatang harus ditentukan jenis dan syaratnya,
ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.Idul Adha sering juga
disebut dengan istilah Hari Raya Qurban yang dikenal dengan Udhiyyah, yang
artinya binatang tertentu yang disembelih pada waktu Idul Adha.”imbuhnya.
Hewan qurban harus berasal dari jenis binatang ternak dan tidak
memiliki cacat dalam fisik tubuhnya seperti rusak matanya, dalam keadaan sakit,
berfisik pincang.bahkan umur hewan seperti Domba yang telah mencapai umur dua tahun
lebih atau gigi domba telah berganti. Kambing yang telah berumur dua tahun
lebih. Unta yang mencapai umur lima tahun lebih. Sapi atau kerbau yang telah
berumur dua tahun lebih.
Hingga sampai saat ini Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Grobogan sudah terus menerus mengadakan kegiatan dan sosialisasi tentang
tata cara menyembelih hewan qurban diaula dinas tersebut..”(gus Murgan)